20 Kebiasaan Belajar yang Efektif

0
7938
Kebiasaan Belajar yang Efektif
Kebiasaan Belajar yang Efektif

Landasan kebiasaan belajar yang efektif adalah sikap belajar yang benar. Belajar adalah urusanmu sendiri. Hanya dengan belajar secara aktif Anda dapat merasakan kegembiraan belajar dan membuat perbedaan. Faktanya, kita semua tahu bahwa kebiasaan belajar yang baik difokuskan pada implementasi dan ketekunan. Guru dan teman sekelas hanya bisa menjadi asisten, dan yang terpenting adalah mengandalkan diri sendiri.

20 Kebiasaan Belajar yang Efektif

Berikut adalah beberapa teknik belajar yang efektif:

1. Belajar Mencatat Saat Belajar

Mencatat sambil belajar dapat membangkitkan semangat belajar secara maksimal. Melalui aktivitas mata, telinga, otak, dan tangan saat mencatat, seseorang dapat sangat meningkatkan pemahaman tentang apa pun yang dipelajarinya.

2. Manfaatkan Komputer dan Internet Sepenuhnya

Meningkatnya perkembangan Internet dan popularitas komputer telah membawa lebih banyak kemudahan untuk belajar. Dengan menggunakan Internet komputer, Anda dapat mempelajari pengetahuan terbaru dalam waktu dan memperluas wawasan Anda.

Saat menggunakan ponsel Anda saat Anda belajar, berhati-hatilah agar tidak terganggu dan jatuh ke dalam perangkap mengalihkan perhatian Anda ke sesuatu yang tidak relevan.

3. Tinjauan Tepat Waktu dari Apa yang Telah Dipelajari

Penelitian oleh psikolog Jerman Ebbinghaus menunjukkan bahwa melupakan dimulai segera setelah belajar, dan kecepatan melupakan pada awalnya sangat cepat, dan kemudian secara bertahap melambat. Jika seseorang tidak meninjau tepat waktu setelah belajar, hanya 25% dari pengetahuan asli yang tersisa setelah satu hari.

Oleh karena itu, tinjauan tepat waktu sangat penting.

4. Diskusikan Secara Aktif Apa yang Anda Pelajari

Setelah mempelajari ilmu, melalui diskusi dengan guru, teman sekelas, dan kolega di sekitar Anda, Anda dapat menemukan titik buta pengetahuan Anda, memperluas pemikiran Anda, dan memperkuat efek pembelajaran.

Ini adalah tip belajar yang baik yang dapat Anda gunakan di perguruan tinggi.

5. Kebiasaan Meringkas Pengetahuan Setiap Bab dan Setiap Bagian

Kebiasaan meringkas pengetahuan setiap bab dan setiap bagian tersebar dan terisolasi. Untuk membentuk sistem pengetahuan, harus ada ringkasan setelah kelas.

Ringkaslah apa yang telah Anda pelajari, dan pegang poin-poin kunci dan kunci-kunci yang harus dikuasai. Bandingkan dan pahami konsep yang membingungkan.

Setiap kali Anda mempelajari suatu topik, Anda harus menghubungkan poin-poin pengetahuan yang tersebar di setiap bab menjadi satu baris, dilengkapi dengan wajah, dan membentuk jaringan untuk membuat pengetahuan yang dipelajari disistematisasi, diatur, dan terstruktur sehingga Anda dapat menggunakannya untuk memperlancar asosiasi. dan berpikir aktif.

6. Kebiasaan Memperhatikan Ceramah

Lakukan pra-studi dengan baik sebelum kelas (tidak hanya membacanya, Anda harus bisa mengajukan pertanyaan), gunakan otak Anda, dan fokus di kelas (catatan terkadang penting). Secara umum, pengetahuan yang diajarkan oleh guru didasarkan pada silabus dan silabus ujian, sehingga sangat penting untuk berkonsentrasi di kelas.

Di kelas, guru tidak hanya menggunakan kata-kata untuk menyampaikan informasi, tetapi juga menggunakan tindakan dan ekspresi wajah untuk menyampaikan informasi, dan berkomunikasi dengan siswa dengan mata. Oleh karena itu, siswa sekolah menengah harus menatap guru dan mendengarkan, mengikuti pemikiran guru, dan mengerahkan seluruh indera mereka untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

Kemampuan menggerakkan semua organ indera untuk belajar merupakan faktor kunci dalam efisiensi belajar. Kelas harus penuh dengan emosi dan energi terkonsentrasi; memahami poin-poin kunci dan memperjelas poin-poin kunci; mengambil inisiatif untuk berpartisipasi, berpikir dan menganalisis; berbicara dengan berani dan menunjukkan pemikiran. Ini akan membantu Anda dengan mudah mengasimilasi informasi ketika Anda belajar.

7. Kebiasaan Membuat dan Melaksanakan Rencana Studi

Pengetahuan yang diajarkan oleh guru adalah untuk semua siswa, dan penguasaan khusus setiap orang berbeda, jadi Anda harus belajar menyesuaikan dan membuat rencana yang sesuai dengan situasi Anda sendiri. Tujuan utama dari rencana tersebut adalah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, dan juga kondusif untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik.

Melaksanakan rencana lebih penting daripada membuat rencana. Menyelesaikan rencana dengan baik, di satu sisi, adalah rasionalitas rencana, dan di sisi lain, masalah efisiensi pembelajaran. Efisiensi belajar yang rendah berarti dibutuhkan waktu beberapa kali lebih banyak untuk menguasai pengetahuan yang sama dengan orang lain sehingga, dalam jangka panjang, pembelajaran hanya akan menjadi semakin tidak mampu mengikuti. Jika Anda memiliki kondisi tersebut, Anda dapat mempelajari dan menguasai kemampuan memori membaca cepat.

Memori membaca cepat adalah metode pembelajaran dan peninjauan yang efisien, dan pelatihannya terletak pada penanaman cara membaca dan belajar yang tercermin langsung oleh mata dan otak. Untuk latihan membaca cepat dan memori, silakan merujuk ke "Membaca dan Memori Cepat Seluruh Otak Khusus Elit".

8. Kebiasaan Meninjau dan Mengerjakan Soal Praktis pada Waktunya

Lupa setelah belajar sangat cepat. Kegagalan untuk meninjau tepat waktu sama dengan pembelajaran ulang, yang memakan waktu dan padat karya. Konsolidasi setelah kelas dan latihan latihan sangat diperlukan. Tegas menyelesaikan pertanyaan secara mandiri, menghindari plagiarisme, dan menghilangkan taktik masalah.

Belajar Mencerminkan, mengklasifikasikan, dan mengatur.

9. Kebiasaan Belajar Aktif

Yang lain tidak mendesak untuk belajar secara aktif. Saat belajar, mereka menuntut diri mereka untuk segera memasuki keadaan dan berusaha untuk menggunakan setiap menit waktu belajar secara efisien. Anda harus secara sadar memusatkan perhatian pada pembelajaran, dan mampu bertahan.

10. Kebiasaan Menyelesaikan Tugas Belajar yang Ditetapkan Tepat Waktu

Kebiasaan menyelesaikan tugas belajar yang ditentukan tepat waktu adalah menyelesaikan tugas belajar yang ditentukan dalam waktu yang ditentukan.

Bagilah setiap waktu pembelajaran yang ditentukan menjadi beberapa periode waktu, tentukan tugas pembelajaran khusus untuk setiap periode waktu sesuai dengan konten pembelajaran, dan minta Anda untuk menyelesaikan tugas pembelajaran tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Melakukan hal itu dapat mengurangi atau bahkan menghindari gangguan atau gangguan selama belajar, dan secara efektif meningkatkan efisiensi belajar.

Setelah menyelesaikan setiap tugas pembelajaran tertentu, Anda dapat menghasilkan semacam kegembiraan keberhasilan, sehingga Anda dapat dengan senang hati mengabdikan diri untuk periode pembelajaran berikutnya.

11. Mendapatkan Pengembangan Serba Ada Berbagai Disiplin

Pengembangan menyeluruh dari berbagai disiplin ilmu sangat penting dan kebiasaan tidak disiplin harus dihilangkan agar seseorang dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif.

Yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern adalah pengembangan bakat majemuk yang serba bisa, sehingga siswa sekolah menengah dituntut untuk berkembang secara menyeluruh, tidak tunduk pada disiplin parsial. Hal ini menuntut siswa sekolah menengah untuk belajar lebih giat pada mata pelajaran yang tidak mereka sukai dan terus meningkatkan minat belajarnya.

Untuk disiplin ilmu yang tidak Anda sukai atau yang fondasinya lemah, Anda bisa menurunkan standarnya dengan tepat. Sesuai dengan situasi Anda yang sebenarnya, Anda dapat menetapkan tujuan awal, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka panjang yang dapat dicapai melalui kerja keras, dan kemudian meminta diri Anda untuk menyelesaikannya.

Ini adalah cara yang efektif untuk mengatasi fenomena disiplin parsial.

12. Kebiasaan Pra-Studi

Pra-studi pra-kelas dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran di kelas dan membantu menumbuhkan kemampuan belajar mandiri. Selama pratinjau, Anda harus mempelajari konten dengan cermat, memahami dan menerapkan tip pratinjau, berkonsultasi dengan buku referensi atau materi terkait untuk dipelajari, memikirkan dengan cermat pertanyaan yang relevan, dan menandai pertanyaan yang tidak Anda pahami sehingga Anda dapat fokus pada mendengarkan di kelas.

13. Kebiasaan Aktif Menjawab Pertanyaan Di Kelas

Siswa sekolah menengah harus menjadi master pembelajaran.

Mereka harus serius memikirkan setiap pertanyaan di kelas. Menjawab pertanyaan secara aktif dapat meningkatkan pemikiran, memperdalam pemahaman, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kualitas psikologis, dan mendorong perkembangan kesadaran inovatif. Jawab pertanyaan dengan aktif, berdiri dengan cepat, berbicara dengan lantang, dan berekspresi dengan jelas.

14. Kebiasaan Berpikir, Bertanya, dan Berani Menanya

Seseorang harus serius dan berhati-hati dalam belajar. "Berpikir lebih" adalah berpikir dengan hati-hati tentang poin-poin utama pengetahuan, ide, metode, hubungan antara pengetahuan, dan hubungan kehidupan yang sebenarnya, dll., Untuk membentuk suatu sistem.

“Pandai bertanya” tidak hanya bertanya pada diri sendiri beberapa alasan lagi tetapi juga dengan rendah hati bertanya kepada guru, teman sekelas, dan orang lain, sehingga Anda dapat meningkatkan diri sendiri.

Selain itu, dalam proses pembelajaran, memperhatikan menemukan masalah, meneliti masalah, menciptakan sesuatu, berani mempertanyakan kesimpulan dan pernyataan yang ada secara wajar, berani menantang otoritas dengan alasan menghormati sains, dan tidak pernah membiarkannya begitu saja. Ajukan pertanyaan.. Untuk mengetahui bahwa "pertanyaan paling bodoh adalah tidak mengajukan pertanyaan", Anda harus mengembangkan kebiasaan meminta nasihat orang lain.

15. Kebiasaan Mencatat di Kelas

Saat mendengarkan dengan penuh perhatian di kelas, Anda harus menulis catatan atau tanda sederhana. "Lingkari, klik, garis besar, dan gambar" konten utama, pertanyaan sulit, dan kalimat kunci, dan tuliskan beberapa kata kunci dan kalimat.

Eksperimen telah menunjukkan bahwa di kelas, Anda hanya dapat menguasai 30% dari isi kelas dengan mendengarkan dan tidak mengingat, dan Anda hanya dapat menguasai 50% dari hafalan tanpa menulis sepatah kata pun. Selama kelas, Anda dapat menguraikan konten penting dalam buku dan menuliskan poin-poin yang relevan dalam buku. Jika Anda memilah kalimat kunci setelah kelas, Anda dapat menguasai 80% dari apa yang telah Anda pelajari.

16. Kebiasaan Meninjau Setelah Kelas

Jangan terburu-buru mengerjakan pekerjaan rumah setelah kelas selesai. Pastikan untuk meninjau ulang isi setiap pelajaran dengan hati-hati, merangkum poin-poin utama pengetahuan, mencari tahu hubungan antara pengetahuan, memperjelas hubungan antara pengetahuan lama dan baru, dan membentuk struktur pengetahuan atau ringkasan struktur pengetahuan bertahap.

Ambil inisiatif untuk bertanya dan mengisi konten yang belum Anda pelajari dengan baik. Perhatikan ulasan alternatif dari konten pembelajaran yang berbeda.

17. Kebiasaan Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tepat Waktu

Selesaikan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dan pekerjaan rumah yang Anda pilih untuk dilakukan tepat waktu, pikirkan baik-baik, tulis dengan cermat, teliti, dan cari solusi dari masalah dalam pekerjaan rumah. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, pikirkan fitur-fitur utamanya dan poin-poin utamanya untuk mendapatkan efek analogi.

Jika pekerjaan rumah salah, itu harus diperbaiki tepat waktu.

18. Kebiasaan Review Panggung

Setelah periode studi, pengetahuan yang dipelajari harus diringkas untuk membentuk struktur pengetahuan unit dan bab, dan skema digambar di otak.

Ini adalah bagian penting dari membuat pengetahuan menjadi sistematis, menggenggam pengetahuan dengan kuat, dan membentuk kemampuan subjek.

19. Kebiasaan Secara Sadar Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif

Kemampuan berpikir kreatif merupakan perwujudan dari kecerdasan manusia yang sangat maju, inti dari kemampuan inovasi, dan kunci pembangunan masa depan.

Siswa sekolah menengah harus selalu memperhatikan penggunaan langkah-langkah berikut untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif:

  • Tentukan masalah yang mereka hadapi.
  • Kumpulkan semua informasi tentang isu-isu terkait.
  • Hancurkan model aslinya dan coba berbagai kombinasi baru dari delapan aspek. Termasuk mengubah arah, mengubah sudut, mengubah titik awal, mengubah urutan, mengubah angka, mengubah ruang lingkup, mengubah kondisi, mengubah lingkungan, dan sebagainya.
  • Memobilisasi semua organ indera untuk berpartisipasi.
  • Biarkan otak rileks dan biarkan pikiran melewati sebanyak mungkin area untuk memicu inspirasi.
  • Uji hasil baru.

20. Ringkaslah Kebiasaan Sempurna Secara Sering

Setelah masa belajar (satu minggu, satu bulan), buatlah ringkasan berkala untuk memahami situasi belajar Anda saat ini, dan sesuaikan serta tingkatkan. Studi kematian jangka panjang dan studi keras tidak dapat diterima. Mereka harus fleksibel dan mudah beradaptasi.

5 Kebiasaan Belajar yang Efektif untuk Anak

Kebiasaan belajar yang baik tidak hanya menghemat waktu belajar dan meningkatkan efisiensi belajar tetapi juga mengurangi kesalahan. Bagaimana seharusnya orang tua mendidik anak mereka untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik?

Yuk, cari tahu kebiasaan belajar yang efektif untuk anak di bawah ini:

1. Menumbuhkan Kebiasaan Berpikir Rajin dalam Belajar

Beberapa anak kurang ketekunan dan memiliki kemampuan pengendalian diri yang buruk dan menghadapi masalah dalam belajar. Di saat-saat sulit, mereka sering menolak untuk menggunakan otak mereka, menarik diri di setiap kesempatan, atau meminta jawaban dari guru dan orang tua.

Dalam keadaan ini, guru dan orang tua seharusnya tidak memecahkan masalah atas nama anak-anak mereka tetapi harus mendorong anak-anak untuk menggunakan otak mereka dengan tampilan yang tegas dan menggunakan bahasa yang penuh semangat untuk mendorong anak mengatasi kesulitan.

Pada saat ini, segala jenis tatapan ramah dan percaya, serta kata-kata hangat dan menyemangati dari guru dan orang tua dapat memberi anak kepercayaan diri dan kekuatan untuk mengatasi kesulitan. Guru dan orang tua juga bisa menceritakan kepada anaknya beberapa cerita tentang selebritis di dalam dan luar negeri mengatasi kesulitan agar anak mengerti bahwa penting bagi seseorang untuk memiliki kegigihan kemauan.

Artinya, dalam membimbing anak dalam belajarnya, tidak hanya memberikan bimbingan untuk satu topik dan satu esai. Yang paling penting adalah mengajari anak bagaimana menggunakan otaknya dan membantunya mengatasi kesulitan dan hambatan internal atau eksternal sehingga mereka dapat membangun kepercayaan diri dan temperamen yang kuat untuk mengatasi kesulitan.

Meningkatkan minat belajar anak juga penting untuk mengatasi kesulitan dalam belajar. Anak yang memiliki minat belajar yang kuat dapat belajar secara sadar, dan tekad serta motivasi untuk mengatasi kesulitan dibangkitkan oleh minat belajar.

2. Menumbuhkan Kebiasaan Belajar Anak Dalam Waktu Tertentu

Pembelajaran anak di sekolah memiliki aturan waktu yang ketat, dan harus ada waktu belajar yang tetap di rumah. Misalnya, Anda harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu dan kemudian bermain sepulang sekolah, atau istirahat sejenak setelah makan malam dan segera mengerjakan pekerjaan rumah Anda.

Survei yang relevan menunjukkan bahwa anak-anak yang telah belajar dengan baik umumnya akan mempersiapkan pekerjaan rumah mereka dalam waktu yang ditentukan secara ketat.

Hal itu dapat membuat anak membentuk semacam orientasi waktu, dan keinginan serta emosi belajar secara alami akan muncul pada saat itu. Orientasi waktu semacam ini sebagian besar dapat mengurangi waktu persiapan untuk mulai berinvestasi dalam pembelajaran seminimal mungkin sehingga anak dapat berkonsentrasi dalam belajar dengan cepat.

Pada saat yang sama, anak harus dilatih untuk berkonsentrasi dan berkonsentrasi pada belajar, alih-alih membiarkan anak menyentuh dan melihat ketika dia belajar, dia tidak akan bisa memasuki keadaan belajar untuk waktu yang lama.

Beberapa anak selalu memiliki banyak jeda yang tidak berarti ketika mereka belajar, dan mereka berdiri ketika menulis, berbicara sedikit gosip, dll.

Anak-anak ini seolah-olah sedang belajar, tetapi pada kenyataannya mereka sangat tidak efisien dalam belajar. Mereka membuang waktu dengan sia-sia dan mengembangkan kebiasaan buruk linglung dalam melakukan sesuatu.

Lama kelamaan akan menyebabkan lambatnya berpikir dan berkurangnya rentang perhatian, mempengaruhi perkembangan intelektual, tertinggal di sekolah, dan bahkan mengembangkan gaya kerja menunda-nunda, dengan inefisiensi dalam belajar dan bekerja. Oleh karena itu, dalam hal persyaratan bagi anak, jangan hanya puas dengan “duduk beberapa jam” anak, tetapi didik mereka untuk berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas secara efisien dalam waktu yang ditentukan, belajar mengendalikan gangguan, dan melatih kemampuan untuk konsentrat.

3. Kembangkan Kebiasaan Baik Anak Bertanya

Kembangkan kebiasaan baik anak-anak untuk bertanya jika mereka tidak mengerti. Guru dan orang tua tidak boleh menyalahkan mereka mengapa mereka tidak mengerti, apalagi menyalahkan mereka.

Dorong anak-anak untuk menyarankan apa yang mereka tidak mengerti, cari tahu alasan mengapa mereka tidak mengerti, dan kemudian secara aktif menginspirasi mereka, bantu mereka menggunakan otak mereka, hindari lekas marah, biarkan mereka pergi, atau biarkan mereka menghafalnya.

4. Menumbuhkan Kebiasaan Anak Mengulas Pelajaran Lama dan Baru

Selalu dorong anak-anak untuk meninjau pelajaran hari itu tepat waktu dan melihat dulu pelajaran baru yang akan diambil pada hari berikutnya.

Ini untuk membantu anak-anak mengkonsolidasikan pengetahuan yang telah mereka pelajari hari itu dan meletakkan dasar yang baik untuk pelajaran baru yang baik di hari berikutnya. Cara dasar yang baik.

Jika pengetahuan yang dipelajari hari itu tidak dipadatkan, atau bahkan tidak dipelajari, lama kelamaan akan ada kesulitan besar dalam belajar. Oleh karena itu, kita harus membina siswa untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang sistematis dari preview-listening-review-PR-ringkasan.

5. Kembangkan Kebiasaan Anak-Anak untuk Memeriksa dengan Hati-hati Setelah Mengerjakan Pekerjaan Rumah

Saat mengerjakan pekerjaan rumah, persepsi keseluruhan umumnya berperan. Banyak anak hanya peduli pada kemajuan dan pemikiran, dan jarang memperhatikan beberapa detail.

Ini sering menyebabkan kesalahan dalam pekerjaan rumah, jika tidak menulis. Kesalahan ketik berarti salah membaca simbol aritmatika atau melakukan lebih sedikit latihan.

Oleh karena itu, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, guru dan orang tua harus mengajari anak untuk menyesuaikan dari keseluruhan persepsi menjadi sebagian dari persepsi pada waktunya, dan memeriksa celah dalam detailnya, sehingga anak dapat mengembangkan kebiasaan memeriksa pekerjaan rumah dengan cermat. Guru dan orang tua sebaiknya mengajari anaknya cara mengecek, seperti melihat apakah ada soal yang hilang, jawaban yang hilang, satuan yang hilang, dan cara mengecek perhitungan. Kebiasaan baik akan bertahan seumur hidup. Jika kebiasaan belajar mereka tidak baik, sepandai apapun anak, mereka akan sering menemui kesulitan.

Temukan Bagaimana Siswa Dapat Belajar dengan Cepat dan Efektif.

Kami telah sampai pada akhir artikel ini tentang kebiasaan belajar yang sangat efektif yang harus diterapkan setiap orang di sekolah menengah, perguruan tinggi, atau sebagai seorang anak. Jangan ragu untuk menggunakan bagian komentar untuk membagikan pemikiran Anda atau berkontribusi pada apa yang kami miliki.